19 Mei 2010

Nasib Seorang Anak Kost Part II

Sore ini, hari rabu di pertengahan bulan Mei 2010 yang indah, sehabis pulang kerja, capek banget, langsung pulang ke rumah kost. Tanpa basa-basi, saya langsung ke kamar mandi untuk membersihkan badan. Sehabis mandi, temenku Rizky bertanya kepadaku. "Fikri, kamu sudah lihat pengumuman di depan?" sambil menunjuk ke depan pintu. "Belum, emangnya ada pengumuman apa?" sembari mengikutinya ke pintu depan. Terpasang sebuah kertas A4 berformat landscape menempel di dinding.

Kaget, sedikit tercengang, plus senyum-senyum sendiri membaca pengumuman tersebut. Baru kali ini Ibu Kost bertindak sebagai penanggung jawab pengumuman, karena biasanya setiap pengumuman, Bapak Kost-lah yang menjadi penanggung jawabnya. Mulai dari peraturan "Kalau malam hari jangan buat kegaduhan, supaya yang lain tidak terganggu", "Kalau habis mandi, mohon air kran dimatikan", "Matikan peralatan listrik saat meninggalkan kamar kost", Hematlah penggunaan listrik dan air",  dan peraturan standard kost lainnya.

Okey, sekarang kita bahas satu-persatu kasus di papan pengumuman. Kasus pertama, saya akui, saya adalah "tersangka" utamanya karena saya-lah yang paling sering beli nasi bungkus untuk dibawa dan dimakan di tempat kost. Saya tidak siap menerima sanksi apabila mengulanginya lagi.

Untuk kasus kedua, maaf saya tidak ada sangkut pautnya dengan itu karena saya bukan perokok. Untuk Ibu Kost, silahkan tanyakan kepada "tersangka" lain tentang hal itu. Saya hanya dapat membantu menjadi "pengawas" demi terselesaikannya kasus nomor dua.

Kasus berikutnya, sepertinya tidak ada tersangka dalam kasus ini karena selama saya kost di sini, baru kali ini saya membaca seperti itu. Saya mewakili seluruh penghuni kost menyatakan tidak siap dan akan mencoba mentaati peraturan baru tersebut. Mohon kepada Bapak/Ibu Kost (yang semakin lama semakin mesra saja nih, he he) untuk membimbing kami dalam mentaati peraturan baru ini. Kami tidak siap untuk menerima sanksi apabila melanggar peraturan baru tersebut.

Kasus terakhir, kasus lama dan berulang-ulang. Untuk kasus terakhir ini bersifat relatif, kadang jadi tersangka kadang tidak. Hari ini jadi tersangka, besok tidak. Pagi jadi tersangka, siang jadi tersangka, sore jadi tersangka lagi, he he he...

Terlepas dari semua itu, saya merasa senang selama kost disini dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Dengan biaya hanya *** ribu perbulan (Maaf, disensor, rahasia perusahaan, tidak dipublikasikan untuk umum, terutama untuk anak 19 tahun kebawah) untuk menghuni kost ini, masih cukup bagi kami anak kost untuk melakukan penghematan demi terus mengepulnya dapur kost kami. Selain itu kami berterima kasih kepada Bapak/Ibu Kost karena sering membagi skedar makanan kecil buat kami semua yang menambah kebahagiaan kami kost di tempat ini.

Akhir kata, tulisan ini hanya sebuah keisengan yang tidak disengaja. Tidak ada maksud apa-apa mengenai keadaan kost disini. Yang pastinya, tempat kost ini adalah tempat kost terbaik yang pernah saya huni selama bekerja di fastncheap.

Saya merekomendasikan kepada semua pembaca tulisan tidak penting ini, apabila ingin mencari tempat kost di daerah sekitar Bratang Surabaya, dapat kost di sini (promosi). Untuk keterangan lebih lanjut, dapat menghubungi saya melalui e-mail, yahoo messenger atau facebook Fikri Online (Makelar kost mode ON)