29 Juni 2009

Siapakah Sahabat Terbaikmu...?

Setiap hari seringkali kita bicara tentang apa itu arti sahabat, siapa saja sahabat-sahabat kita, apa makna persahabatan dalam hidup dan masih banyak lagi topik-topik lain yang berhubungan dengan kata "sahabat".

Sahabat adalah sesuatu yang selalu ada disamping kita, saat suka maupun duka, kapanpun dan dimanapun kita berada. Dia tidak pernah meninggalkan kita sendiri dan selalu memberikan support kepada kita tanpa pernah berharap mendapat balasan kebaikan dari kita.

Merujuk dari pengertian sahabat diatas, lahirlah beberapa pertanyaan seperti, Siapakah sahabat sejatimu...? Siapakah sahabat terbaikmu...? Ada banyak pernyataan yang dapat menjawab pertanyaan tersebut, diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Keluarga. Keluarga adalah orang yang memang ada hubungan darah dengan kita, bisa itu orang tua, saudara atau yang lainnya. Ketika mereka ada di dekat kita, mereka selalu mensupport kita baik saat suka ataupun duka.
  • Sahabat karib. Sahabat karib disini adalah orang yang selalu bersama kita, bisa teman seprofesi, tetangga dekat, teman bermain sejak kecil atau bisa juga orang lain yang akrab dengan kita karena orang tersebut mempunyai hobi yang sama dengan kita. Tetapi, sebagai manusia pribadi, seringkali untuk beberapa waktu kita tidak bisa bersama mereka karena punya kepentingan sendiri-sendiri untuk diselesaikan. Oleh karena itu, adakah sahabat lain yang lebih baik dari sahabat karib...?
  • Diary. Bagi beberapa orang, diary adalah tempat untuk menumpahkan segala unek-unek, keluh kesah, tempat untuk bercerita tentang kehidupan kita sehari-hari, baik itu cerita bahagia, sedih, rasa penyesalan dan rahasia-rahasia pribadi kita. Diary adalah sahabat yang tak pernah mengeluh, walaupun dicorat-coret tidak karuan, dirobek-robek, dibuat bantal saat tidur, dilempar atau bahkan diinjak sekali[un. Tetapi saat kita membutuhkan bantuan, saran, nasehat atau lainnya, sahabat satu ini hanya diam seribu bahasa, tidak pernah melakukan apapun. Adakah sahabat dalam hidup yang lebih baik dari Diary...?
  • Tuhan. Dialah yang menciptakan kita, memberi rizki pada kita. Dia juga yang memberi nyawa pada keluarga kita, memberi kehidupn pasa sahabat karib kita. Tanpa Dia, kita tidak mungkin punya kekuatan untuk bercerita pda diary kita, memberi tenaga pada kita saat melempar dan menginjak diary kita tanpa alasan yang jelas. Saat semua sahabat yang lain tidak ada disamping kita, Dia sangat setia kepada kita, Dia selalu menemani kita dan tak pernah meninggalkan kita walau sedetikpun. Adakah sahabat yang lebih baik lagi dari Tuhan, Sang Maha Pencipta Alam Semesta...?
Tuhanku Alloh SWT, berikan petunjumuMu kepadaku untuk menjadikanMu sebagai sahabat terbaikku, walau aku tahu, aku tak pantas untuk mendapatkannya...

22 Juni 2009

Mengakui Kesalahan

Setiap dari diri kita tidak ada yang sempurna, semua pernah melakukan suatu kesalahan baik itu kesalahan kecil atau kesalahan besar, disengaja atau tidak disengaja. Tetapi saat telah tersadar telah melakukan sebuah kesalahan yang disengaja atau tidak, seringkali enggan dan tidak mau mengakui kesalahan tersebut.

Ada beberapa alasan mengapa seringkali enggan untuk mengakui sebuah kesalahan. Mungkin karena malu, gengsi, takut terkena sanksi dan banyak lagi alasan lain yang membuat takut untuk mengakuinya.

Mengakui kesalahan adalah sebuah kemenangan, karena dengan mengakui kesalahan yang telah dilakukan berarti seseorang telah belajar berintospeksi diri, belajar untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama dimasa yang akan datang dan belajar untuk menjadi manusia yang lebih baik.

Dengan mengakui kesalahan yang telah dilakukan, orang lain tidak akan menghina kita, malah mereka akan semakin menghargai kita karena dalam diri sudah tertanam sikap untuk bertanggung jawab kepada apa yang telah kita lakukan.

Ya Tuhanku, ampunilah semua kesalahan yang telah aku lakukan kepadaMu...

18 Juni 2009

Siapakah Aku...?

Teringat beberapa bulan yang lalu, saat aku dapat panggilan interview di salah satu toko komputer yang ada di kota Malang. Saat interview, Pak Rohman, bapak yang mewawancaraiku memintaku untuk menceritakan Siapakah aku...? Ceritakan tentang Siapakah diriku...?

Sempat bingung juga, karena harus dijawab apa dan harus mulai dari mana...?

Karena terlalu lama berfikir dan karena malu kepada Pak Rohman, aku jawab saja pertanyaan itu dengan ide-ide yang tiba-tiba saja ada di kepalaku saat itu.

"Menurut teman-teman, saya itu bla...bla...bla..., saya juga sering melakukan bla... bla... bla..., menurut mereka, saya suka bla... bla... bla... dan saya tidak suka dengan hal bla... bla... bla... dsb"

Pak Rohman berkata "Sepertinya semua yang saya dengar barusan bukan dari anda sendiri melainkan pendapat orang lain kepada anda, bukan anda sendiri yang bilang kepada saya siapakah anda...?"

Setelah lama berbincang dan melalui perdebatan kecil tentang "Siapakah saya...?", saya menyerah dan berkata kepada Pak Rohman, "OK pak, saya mengakui, sampai saat ini saya masih belum tahu siapakah saya...? Mungkin hanya satu dzat yang tahu siapakah saya, yaitu Tuhanku..."

Sampai disitu, Pak Rohman menjabat tanganku dan berkata kepadaku "OK, cukup sampai untuk hari ini. Datanglah kesini lagi minggu depan dihari dan jam yang sama dengan hari ini untuk mengikuti test selanjutnya..."

Dalam perjalanan pulang, aku termenung... tersenyum dan tertawa kecil, menertawai diriku sendiri, karena sampai saat ini aku belum tahu Siapakah Aku...?

Tuhan... Bimbinglah aku menuju jalanMu... langkahkan kakiku menuju ridloMu... Tuntunlah hidupku, karena Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui siapakah aku dari pada aku sendiri...